LINK UMKM -  Bermula dari modal pas-pasan dan semangat berjualan sejak sekolah dasar, Vita Karima, perempuan asal Solo berusia 29 tahun, kini sukses mengelola brand fashion bernama Tans Collection dengan omzet bulanan mencapai Rp1,6 miliar.

Cerita kesuksesannya dimulai dari lingkungan keluarga sederhana yang justru memupuk keberanian untuk berdagang. Vita menyebut sang ibu sebagai sosok inspiratif yang menularkan semangat usaha sejak dini. Keberanian menjual apa saja yang memiliki peluang untung menjadi prinsip dasar yang ia pegang hingga kini.

Jualan dari Foto, Untung dari Kepercayaan

Vita memulai bisnisnya secara daring tanpa stok barang. Ia hanya mengandalkan foto produk dari toko-toko yang ia datangi langsung. Dengan cara ini, ia bisa menjual barang tanpa modal besar, meski harus bersaing di tengah keterbatasan pengetahuan toko terhadap sistem reseller atau penjualan online.

Dari strategi itu, Vita mengandalkan relasi pertemanan untuk mempromosikan dagangannya. Teman-teman menjadi perpanjangan tangan promosi, bahkan menjadi model dan pemberi testimoni. Strategi ini efektif membangun kepercayaan konsumen di awal, sebelum akhirnya Vita mulai memperluas promosi ke marketplace.

Dari Kos 3x3 ke Ruko dan Ribuan Pesanan

Langkah besar Vita dimulai pada 2014, saat ia memberanikan diri untuk menyetok produk dan merancang desain sendiri. Tak tanggung-tanggung, kamar kosan berukuran 3x3 meter disulap menjadi gudang penyimpanan. Bahkan, ia menyewa kamar sebelah untuk menampung barang yang semakin banyak.

Dengan keterbatasan ruang dan modal, Vita tak gentar. Ia terus berinovasi dalam strategi pemasaran, termasuk menjalin kerja sama dengan influencer dan memanfaatkan pemasaran mulut ke mulut. Keberanian ini berbuah manis. Dalam waktu empat tahun, ia mampu menyewa ruko dan mempertahankan operasional di lokasi tersebut.

Kunci Sukses: Kenali Pasar dan Berani Ambil Risiko

Vita menyadari bahwa target pasarnya adalah pengguna digital. Karena itu, ia memfokuskan strategi pemasaran melalui kanal daring dan menekan biaya dari sisi penjualan offline. Pendekatan ini terbukti efisien dan menguntungkan.

Memahami pentingnya strategi jangka panjang, Vita membentuk jaringan reseller dan mulai mengelola margin keuntungan dengan cermat. Langkah ini memperluas jangkauan pasar sekaligus meningkatkan efisiensi distribusi produk.

Namun, perjalanan bisnisnya tidak selalu mulus. Vita pernah mengalami kerugian akibat salah memilih mitra produksi. Dari pengalaman tersebut, ia belajar untuk lebih teliti dan selektif dalam memilih partner usaha.

Dari Semangat hingga Kejujuran

Kini, Tans Collection tumbuh menjadi bisnis fashion yang diperkuat oleh sejumlah karyawan dan stabil dengan omzet miliaran rupiah per bulan. Di tengah pencapaian itu, Vita tetap menjaga nilai-nilai yang ia pegang sejak awal: kerja keras, kejujuran, dan terus belajar memahami kebutuhan pasar.

Vita juga menekankan bahwa menjual bukan hanya soal keuntungan, tetapi juga soal kepuasan dan kebahagiaan dalam membangun relasi dengan pelanggan. Menurutnya, ketika konsumen percaya dan puas, keberlanjutan usaha akan mengikuti.

***

ALP/NS