Dari Modal Tipis ke Ribuan Pesanan: Strategi Cuan Jazzy Souvenir di Bisnis Pernikahan
Selasa, 29 April 2025 | 13:10 WIB

LINK UMKM - Di balik tampilan mungil souvenir pernikahan yang mempermanis momen istimewa, ada cerita perjuangan wirausaha yang tak kalah menarik. Salah satunya datang dari Jazzy Souvenir, bisnis kreatif berbasis online yang berhasil tumbuh pesat berkat ide unik dan strategi pemasaran digital yang jitu.
Bisnis ini dirintis oleh Agnes Permatasari setelah mencoba berbagai lini usaha yang belum membuahkan hasil. Semula ia menjual pakaian dan makanan, namun kompetisi tinggi dan kebutuhan modal besar membuatnya berpikir ulang. Ia kemudian memilih fokus pada bisnis yang belum terlalu padat pesaing namun tetap menjanjikan: souvenir pernikahan.
Keputusan itu berangkat dari dua alasan utama. Pertama, modal awal yang relatif kecil. Kedua, permintaan pasar yang stabil. Agnes memulai dengan membuat beberapa contoh produk untuk kebutuhan katalog foto dan video, lalu bekerja sama dengan pengrajin lokal untuk produksi berdasarkan pesanan. Sistem ini memungkinkan biaya awal ditekan, sembari tetap menjaga kualitas hasil akhir.
Dari Marketplace ke Instagram, Perluas Pasar Secara Organik
Langkah awal penjualan dilakukan melalui platform marketplace. Produk-produk Jazzy Souvenir—seperti jar kaca, pouch, dan tumbler—dikenalkan lewat foto dan video profesional. Upaya ini membuahkan hasil. Tak lama setelah peluncuran, pesanan pertama dalam jumlah 300 unit pun berhasil diamankan.
Namun, seiring peningkatan permintaan dan waktu produksi yang membutuhkan hingga enam bulan, Agnes memutuskan untuk mengalihkan fokus pemasaran ke media sosial, khususnya Instagram. Kanal ini dinilai lebih fleksibel dalam menjelaskan sistem pre-order yang memerlukan waktu lebih panjang, sekaligus mampu menjangkau pasar secara visual dan personal.
Kini, Jazzy Souvenir telah menjual ribuan unit per hari dan membuka toko fisik di Surabaya. Meskipun telah memiliki gerai offline, penjualan secara daring masih menjadi tumpuan utama, menjangkau pelanggan dari seluruh penjuru Indonesia.
Produk Unik, Harga Bersahabat
Salah satu kekuatan utama Jazzy Souvenir terletak pada kemampuannya mengikuti tren dan menyajikan produk yang unik namun tetap terjangkau. Rentang harga mulai dari Rp3.000 hingga Rp8.000, dengan varian paling laris berada di kisaran Rp5.000–Rp8.000. Meski murah, desain dan kemasannya dibuat agar tampil lebih unggul dibanding kompetitor.
Produksi souvenir dilakukan secara kolaboratif bersama pengrajin, dengan proses pengerjaan berbeda tergantung jenis produknya. Untuk produk lokal, waktu pengerjaan bisa mencapai tiga bulan, sementara untuk produk impor seperti tumbler bisa lebih cepat.
Pembatasan jumlah pesanan harian—yakni 10.000 hingga 20.000 unit—diterapkan agar produksi tetap terkendali dan kualitas tetap terjaga. Manajemen operasional dilakukan secara ketat untuk memastikan ketersediaan bahan baku dan kelancaran pengiriman.
Bukan Sekadar Bisnis, Tapi Sumber Inspirasi
Lewat Jazzy Souvenir, Agnes menunjukkan bahwa modal kecil bukanlah penghalang untuk sukses di industri kreatif. Kuncinya adalah inovasi, keberanian mengambil langkah berbeda, dan kemampuan memahami pasar. Bisnis ini kini tak hanya menghasilkan keuntungan, tapi juga memberi inspirasi bagi banyak calon pengusaha yang ingin memulai langkah serupa.
Dengan konsistensi dan visi yang jelas, Jazzy Souvenir telah menjelma menjadi salah satu brand lokal yang diperhitungkan di industri pernikahan. Cerita ini menjadi bukti bahwa peluang besar bisa dimulai dari langkah kecil, asal dijalankan dengan cerdas dan penuh semangat.
***
ALP/NS